oleh : Hidayatus Sholikah
Malam ini aku duduk di ayunan sambil menikmati pemandangan langit yang menawan. Bintang kejora gemerlapan, angin malam yang sejuk, cahaya lampu taman yang redup, dan bunga-bunga indah di taman ini turut menjadi saksi bisu dalam perasaanku malam ini yang sedang galau. Buku diary yang kubawa telah tergores tinta biru yang kupegang. Goresan demi goresan menghasilkan sebuah puisi yang indah tentang curahan isi hatiku. Tetesan air mata inipun ikut serta daam heningnya malam ini. Semakin terasa sedih ini saat teringat wajahmu diangan-anganku. Kini aku tak dapat melihat wajahmu yang rupawan lagi. Semoga kau tenang diatas sana. Aku berharap kita bisa menjalin hubungan lagi disurga.
Cerpen Kuu
Kamis, 29 November 2012
Senin, 17 September 2012
Cinta Bersemi di Dunia Maya
oleh : Hidayatus Sholikhah
Kriiiiiiiiiiing……, Bel masuk sekolah SMA Pertiwi berbunyi. Seperti biasa Shelin seorang gadis cantik tetapi pemalas yang hobinya hanyalah online dan tidur, hari ini dia terlambat lagi. Shelin selalu datang terlambat gara-gara tidur larut malam karena keasyikan online. Berbeda dengan dua sahabat nya yang bernama Nadine dan Reza. Reza adalah seorang bintang kelas sekaligus ketua kelas di kelas mereka. Karena itulah dia banyak disukai oleh gadis–gadis di sekolah. Termasuk Nadine yang diam-diam mempunyai rasa kepada Reza.
Mencoba Tinggalkan Bayangmu
Oleh: Fatkuryati
Malam itu adalah malam pergantian tahun, atau yang lebih dikenal dengan istilah tahun baru,, euforia cantiknya kembang api mulai terasa di menit-menit pergantian tahun. Tidak banyak yang aku bisa lakukan di malam itu. Seperti putri di negri dongeng yang terkurung dalam khayalan-khayalan indah. Untuk ikut bernostalgia di malam tahun baru bersama teman-teman semasa SMA pun aku tak dapat izin dari sang bunda. Untuk hal seperti ini mamah selalu punya dua alasan. Alasan pertama, aku masih selalu di anggap anak kecil.
Malam itu adalah malam pergantian tahun, atau yang lebih dikenal dengan istilah tahun baru,, euforia cantiknya kembang api mulai terasa di menit-menit pergantian tahun. Tidak banyak yang aku bisa lakukan di malam itu. Seperti putri di negri dongeng yang terkurung dalam khayalan-khayalan indah. Untuk ikut bernostalgia di malam tahun baru bersama teman-teman semasa SMA pun aku tak dapat izin dari sang bunda. Untuk hal seperti ini mamah selalu punya dua alasan. Alasan pertama, aku masih selalu di anggap anak kecil.
Langganan:
Postingan (Atom)